logo
Informasi Seputar Hobi Merpati


Jawara Baru Dari Bandung Selatan

SANTANA NAIK PODIUM DI LOKER, PENANTIAN PANJANG VENOM JUARA SEJATI DI BEKO


Jumat, 23 November 2018


SANTANA NAIK PODIUM DI LOKER, PENANTIAN PANJANG VENOM JUARA SEJATI DI BEKO
saemilan
Torolok Team Ciparay siap makalang di tahun 2019

Hobbymerpati.com,- Pekan lalu, Minggu, (18/11). Meski liga Bansel libur karena ada lomba nasional di Lapak Pasir Kihiang KBB, mania Bansel yang tidak datang ke nasional berlomba didua tempat berbeda. Pertama di lapak Loker dengan total 10 juta dan lapak Beko dengan total hadiah 15 juta. Kedua lomba ini sama-sama pesesertanya membludak. Lalu, kemudian, siapa yang terlahir juara di kedua lomba itu?

SANTANA TOROLOK TEAM NAIK PODIUM

Lapak Loker Desa Mekarsari Ciparay terbilang lapak yang baru di trek liga Bansel, namun lapak ini memiliki peserta lokal yang banyak. Sekitar 350 peserta bersaing ketat memperebutkan supremasi terbaik. Alhasil, Santana milik Ayi, Torolok team berhasil naik podium. Bukan perkara gampang mendapatkan juara sejati. Begitupun dengan Santana, untuk menuju juara sejati membutuhkan perjuangan mengalahkan rivalnya setiap babak.

Santana dan James Bond

Ninggalkan lawan dengan telak adalah karakter Santana. Beberapa kali Santana meninggalkan jauh lawannya saat berduel. Hingga final, Santana tetap dengan karakter ninggalnya, dan menjadi juara. (juara dibagi)  “Alhamdulilah Santana bisa tembus juara. Mudah-mudahan kedepanya tetap stabil,” ujar Ayi, bos Torolok Team kepada hobbymerpati beberapa waktu lalu.

Beberapa burung andalan Torolok memiliki kelas. Bukan hanya dari karakter, namun dari segi trah. Torolok memliki trah-trah juara. Beberapa burung yang kini berada di kandangnya diantaranya ada yang memiliki darah Kushitani. Santana. Sances, James Bond, Kancil Mas, Nares, Bob Arum dan Tunas. Adalah plyer-player Torolok yang siap mengukir prestasi dilomba mendatang.  

“Baru satu tahun kami melebur kembali ke trek tingian. Burung-burung lama diapkir. Kini tinggal beberapa burung pilihan yang ada di kandang. James Bond merupakan ring Kushitani m darah Jayabaya. Mudah-mudahan burung ini hokinya bagus.,” ujarnya dikandangnya Ciparay Kabupen Bandung.   

Lomba liga Bansel tahun 2019 mendatang, Torolok siap makalang. Torolok sedang mempersiapkan silangan trah Torolok dengan trah Kushitani. “Ada beberapa piyikan hasil ternakan Torolok, mudah-mudahan tahu depan sudah siap lomba,” pungkasnya.

LAPAK BEKO : PENANTIAN PANJANG VENOM MENJADI JUARA 

Sama halnya dilapak Beko Kecamatan Majalaya. Dilomba totalan 15 juta ini, terlahir jawara baru. Ya, Venom milik H. Rudi menjadi juara sejati setelah dipartai final mengalahkan rivalnya. Juara yang didapat Venom adalah sebuah penantian panjang H, Rudi. Sudah lima tahun, Venom berada di tangan H Rudi, dan baru kali ini Venom memberikan prestasi terbaik.

H Rudi penantian panjang menjadi juara ditahun kelima

Sejak berada di tangan H. Rudi, Venom memang memiliki kualitas dengan CC yang lumayan kencang. Namun sayang selama itu, Venom selalu kalah ngolong atau jebol patek. Dulu Venom digadang-gadangkan bakal menjadi bintangnya di bansel, karena memiliki CC yang joss. Burung ini redup seiring dengan selalu kalah ngolong atau jebol.

Selama beberapa tahun terakhir, pola latihan pun diubah, hingga Venom aman tali. Dan, memang, sejak lomba Liga Basnel di lapak Pelangi, karakter Venom berubah drastis dari yang dulunya selalu ngolong, kini aman tali.

“Alhamdulilah, sekarang Venom memiliki derajat juara. Meskipun dilomba lokalan, namun kami sangat bersyukur, Venom telah mulang tarima. Soalnya sudah hampir lima tahun burung ini berada di tangan saya. Dan baru kali ini bisa merasakan manismnya menjadi juara,” ujar H., Rudi di kandangnya beberapa waktu lalu.

Venom dapatkan derajat juara di lapak Beko

H. Rudi terbilang ,mania andhokan sejati. Bila burung lagi on fire, Kemanapun lomba di liga Bansel selalu dikejar. Ia selalu rajin megikuti arus liga Bansel. Meskipun burungnya tidak banyak, namun keaktifannya yang selalu terjun di lomba-lomba LIga Bansel mengalahkan team-team yang banyak burungnya. “Kalau lomba saya tidak banyak bawa burung. Maksimal tiga burung. Namun kalau ada lomba dan burung lagi joss, kami selalu datang,” ungkap lelaki berjanggut ini.

Hobi akan merpatinya memang sudah tertanam sejak dulu. Bukan hadiah yang dikejar, namun prestasi burunglah yang diidamkan. “Kalau sudah rezekinya burung pasti suatu saat akan juara. Dan ini yang terjadi dengan Venom. Mudah-mudahan ke depannya tetap stabil dijalur juara,” pungkas H. Rudi. (saemilan)