Hobbymerpati.com,- Gonjang ganjing masalah bergabungnya beberapa team menjadi satu sudah ada sejak awal-awal Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) berdiri. Namun, saat itu, Kiki Hoki yang menjabat sebagai ketua PMTI langsung menyelesaikannya, saat rakernas kedua di rumahnya Jalan Mengger kota Bandung. Sayang, aturan pelarangan tersebut tidak tersurat dalam peraturan PMTI saat ini. Sehingga belakangan, banyak team bersatu menjadi satu kesatuan dalam sebuah lomba.
“Memang tidak ada aturan yang tersurat dalam aturan PMTI saat ini mengenai penggabungan beberapa team menjadi satu. Sehingga banyak yang menafsirkan boleh bergabung beberapa team menjadi satu. Padahal dari dulu secara tersirat sudah tidak boleh,” ujar Seksi Lomba PMTI, Aristyo Setiawan.
Menanggapi banyaknya yang komplain terhadap bergabungnya team-team menjadi satu, para pengurus PMTI pusat langsung bergerak cepat melakukan rapat intern guna menyelesaikan masalah tersebut. “Intinya, kami sebagai pengurus PMTI menanggapi serius masalah ini. Soalnya kalau semua team-team bergabung, lomba tidak akan seru. Dan nilai fair play lomba hilang,” ujar Aristyo.
Karenanya, kata Aristyo, mulai buangan ini di lomba nasional Ciekek, setiap team yang telah memiliki nama team, dilarang bergabung dengan team lain. Kecuali team yang sudah sejak awal menyatakan berdiri menjadi satu kesatuan team. Artinya, selama setahun team yang bergabung, dimanapun lomba, baik lokal, regional atau nasional tetap memakai bendera tersebut hingga akhir tahun.
“Peraturan ini memang sejak dulu sudah ada, namun tidak tersurat dalam aturan PMTI. Pengurus PMTI hanya memberikan penegasan saja, bahwa mulai saat ini tidak ada penggabungan, dua atau beberapa team menjadi satu dalam lomba-lomba PMTI,” jelas Aristyo yang juga pemilik Embatam Team ini.
Kedepannya, kata Aris, aturan ini akan dituangkan dalam aturan baku dan tertulis dalam aturan PMTI. “Sebentar lagi kita akan melakukan rakernas. Dari situ kita akan menambah aturan ini kedapam draf aturan PMTI 2019,” pungkasnya. (sae milan)
